Usaha
memahaman mengenai makna belajar ini akan diawali dengan mengemukakan beberapa
definisi tentang belajar. Ada beberapa definisi tentang belajar antara lain
dapat diuraikansebagai berikut :
1.
Cronbach
memberikan definisi : Learning is shown
by a change in behavior as a result of experience.
2.
Harold
Spears memberikan batasan : Learning is
to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to
follow drection.
3.
Geoch,
mengatakan : Learning is achange in
performance as a result of practice.
Dari ketiga definisi
di atasmakadapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan
tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Maka dengan itu
belajar akan menjadi lebih baik, kalau si subjek belajar itu mengalami atau
melakukanya, jadi tidak bersifat verbalistik.
Di samping
definisi-definisi tersebut ada beberapa pengertian lain dan cukup bnyak, baik
yang diliht secara mikro, dilihat dalam arti luas ataupun terbatas/khusus. Dalam
pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju
perkembangan pribadi seutuhnya, kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan
sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian
kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini ada
pengertian bahwa belajar adalah ‘’ penambahan pengetahuan’’. Definisi atau
konsep ini dalam praktiknya banyak di anut di sekolah-sekolah. Para guru
berusaha memberikan ilmu penegtahuan sebanyak-banyaknya dan siswa giatuntuk
mengumpulkan/menerimanya.
Selanjutnya ada,
yang mendefinisikan ; belajar adalah berubah. Dalam hal ini yang dimaksudkan
belajar berati berusaha mengubah tingkah laku, jadi belajar akan membawa suatu
perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan
dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan,
ketranpilan,sikap,pengertian,harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri.
Ada beberapa teori
yang berpendapat bahwa proses belajar pada rinsipnya bertumpu pada struktur
kognitif, yakni penataan fakta, konsep serta prinsip-prinsip,sehingga membentuk
satu kesatuan yang memiliki makna bagi subjek didik, teori semacam itu boleh
jadi diterima dengan suatu alasan bahwa dari struktur kognitif itu dapat
memengaruhi perkembangan afeksi ataupun penampilan seseorang. Dari konsep ini,
pada perkembangan berikut akan melahirkan teori belajar yang bertumpu pada
konsep pembentukan super ego, yakni
suatu proses belajar melalui suatu peniruan, proses interaksi natara
pribadi seseorang dengan pihak lain,
misalnya seseorang tokoh (super ego, menyangkut dimensi sosial).
Secara umum belajar
boleh dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara manusia
(id-ego-super ego) engan lingkunganya, yang mungkin berwujud pribadi, faka,
konsep ataupun teori, dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa proses
interaksi itu adalah :
a. Proses internalisasi dari sesuatu ke dalam
diri yang belajar, dan
b. Dilakukan secara aktif, dengan segenap
panca indera ikut berperan.
Untuk melengkapi
penegrtian mengenai makna belajar, perlu kiranya dikemukakan prinsip-prinsip
yang berkaitan dengan belajar. Dalam hal ini ada beberapa prinsip yang penting
untuk diketahui antara lain :
a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi
manusiawi dan kelakuanya.
b. Belajar memerlukan proses dan penahapan
serta kemaangan diri para siswa.
c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila
didorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam/dasar
kebutuhan/kesadaran atau intrinsic motivasion, lain halnya belajar dengan rasa
takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan menderita.
d. Dalam banyak halnya,belajar merupakan
proses percobaan dan conditioning atau pembiasaan.
e. Kemampuan belajar seseorang siswa harus
diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran.
f. Belajar melalui praktik atau mengalami
secara langsung akan lebih efektif mampu membina sikap, ketrampilan dan cara
befikir kritis.
g. Perkembngan pengalaman anak didik akan
banyak memengaruhi kemampuan belajaryang bersangkutan.
h. Bahan pelajaran yang bermakna, lebih mudah
dan menarik untuk dipelajari.
i. Informasi tentang kelakuan yang baik,
pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan siswa.
j. Belajar sedapat mungkin diubah kedalam
bentuk aneka ragam tugas, sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya
atau mengalami sendiri.
Artikel ini di ambil dari buku Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta,2009
Makna Belajar
4/
5
Oleh
Maz Upin